MERDEKA.COM. Kisruh di internal Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) kian berlanjut lantaran Ketua Umumnya
Suryadharma Ali sempat 'bermesraan' dengan Gerindra beberapa waktu lalu.
Nasib Suryadharma pun rencananya akan ditentukan malam ini.
"Nanti malam rapat plenonya di DPP PPP jam 19.00," ujar Wasekjen PPP Emron Pangkapi kepada merdeka.com, Senin (14/4).
Sebelumnya, kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengancam memecat ketua umum mereka, Suryadharma Ali (SDA) dan Djan Faridz. Penyebabnya mereka kecewa atas manuver politik SDA, Djan Faridz serta Wakil Ketua Majelis Syariah Muhamad Iskandar serta sejumlah petinggi PPP yang menghadiri kampanye Partai Gerindra di Senayan, beberapa waktu lalu.
"Orang-orang bawah sedang bertempur, ketuanya malah menyerahkan kepala ke partai lain. Itu membuat yang berada di tingkat bawah menangis dan kesal," kata Wakil Ketua PPP Emron Pangkapi, Kamis (9/4).
Emron menambahkan 27 dari 34 DPW PPP menginginkan mereka dipecat. Mereka sebelumnya juga telah menggelar rapat di Sentul pekan kemarin.
Sumber: Merdeka.com"Nanti malam rapat plenonya di DPP PPP jam 19.00," ujar Wasekjen PPP Emron Pangkapi kepada merdeka.com, Senin (14/4).
Sebelumnya, kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengancam memecat ketua umum mereka, Suryadharma Ali (SDA) dan Djan Faridz. Penyebabnya mereka kecewa atas manuver politik SDA, Djan Faridz serta Wakil Ketua Majelis Syariah Muhamad Iskandar serta sejumlah petinggi PPP yang menghadiri kampanye Partai Gerindra di Senayan, beberapa waktu lalu.
"Orang-orang bawah sedang bertempur, ketuanya malah menyerahkan kepala ke partai lain. Itu membuat yang berada di tingkat bawah menangis dan kesal," kata Wakil Ketua PPP Emron Pangkapi, Kamis (9/4).
Emron menambahkan 27 dari 34 DPW PPP menginginkan mereka dipecat. Mereka sebelumnya juga telah menggelar rapat di Sentul pekan kemarin.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 komentar:
Posting Komentar